Jaringan Umat Islam Bersatu Sumatra Utara menggelar tablig akbar dalam rangka menyambut Tahu Baru Islam 1440 Hijriyah di Lapangan Benteng Medan, Sumatera Utara. Ketua Dewan Pembina Muzakarah, Silaturahmi Alim Ulama dan Tablig Akbar, KH Syekh Ali Akbar Marbun mengatakan, kegiatan ini diawali dengan muzakarah sekitar 300 alim ulama pimpinan pondok pesantren, cendikiawan, tokoh-tokoh MEDAN, – Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air KITA, KH Maman Imanulhaq menyambangi kediaman Syekh KH Ali Akbar Marbun, ulama kharismatik Medan, yang juga ulama khos Nahdlatul Ulama, Selasa 22/2. Turut mendampingi Kiai Maman, sejumlah petinggi KITA lainnya seperti RE Nainggolan, Camelia Lubis, Ketua dan Sekretaris KITA Medan, Agung Batahan Nasution, Jadi Pane, drg Anitta serta beberapa pengurus lainnya seperti Puan Maharani dan Tere Marbun. Pada kesempatan itu, Syekh KH Ali Akbar Marbun memberi pesan khusus kepada Kiai Maman, salah satunya yakni meminta Anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu untuk terus bekerja bagi bangsa dan negara. Yang penting juga, pesan Syekh Ali Akbar, Kiai Maman bersama KITA harus rajin berkolaborasi dengan organ lain untuk bekerja kreatif, inovatif, dan ikhlas demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kiai Maman pun disematkan Kain Ulos warna merah. Kain Ulos simbolisasi atas kedatangan tamu kehormatan. Memang, masyarakat Batak selalu memuliakan tamu tanpa melihat latar belakang apapun. Bagi adat sana, kemuliaan akan dianugerahi oleh Tuhan YME bila antar sesama saling memuliakan. Di sela pertemuan, Anggota Ahlul Halli wal Aqdi Ahwa pada Muktamar NU ini, dengan tangan bergetar, memberikan tasbih dari kayu kaoka. Tasbih itu diselipkan ke dalam genggaman Kiai Maman. Tasbih seakan memberi pesan kepada Kiai Maman beserta rombongan KITA untuk senantiasa berzikir mengingat Sang Pencipta. “Jangan lupa berzikir. Hanya hati yang ingat Allah yang akan mendapat ketenangan dan kebahagiaan,” tutur pengasuh Pesantren Al Kautsar ini. adz MEDAN, – Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air KITA, KH Maman Imanulhaq menyambangi kediaman Syekh KH Ali Akbar Marbun, ulama kharismatik Medan, yang juga ulama khos Nahdlatul Ulama, Selasa 22/2. Turut mendampingi Kiai Maman, sejumlah petinggi KITA lainnya seperti RE Nainggolan, Camelia Lubis, Ketua dan Sekretaris KITA Medan, Agung Batahan Nasution, Jadi Pane, drg Anitta serta beberapa pengurus lainnya seperti Puan Maharani dan Tere Marbun. Pada kesempatan itu, Syekh KH Ali Akbar Marbun memberi pesan khusus kepada Kiai Maman, salah satunya yakni meminta Anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu untuk terus bekerja bagi bangsa dan negara. Yang penting juga, pesan Syekh Ali Akbar, Kiai Maman bersama KITA harus rajin berkolaborasi dengan organ lain untuk bekerja kreatif, inovatif, dan ikhlas demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kiai Maman pun disematkan Kain Ulos warna merah. Kain Ulos simbolisasi atas kedatangan tamu kehormatan. Memang, masyarakat Batak selalu memuliakan tamu tanpa melihat latar belakang apapun. Bagi adat sana, kemuliaan akan dianugerahi oleh Tuhan YME bila antar sesama saling memuliakan. Di sela pertemuan, Anggota Ahlul Halli wal Aqdi Ahwa pada Muktamar NU ini, dengan tangan bergetar, memberikan tasbih dari kayu kaoka. Tasbih itu diselipkan ke dalam genggaman Kiai Maman. Tasbih seakan memberi pesan kepada Kiai Maman beserta rombongan KITA untuk senantiasa berzikir mengingat Sang Pencipta. “Jangan lupa berzikir. Hanya hati yang ingat Allah yang akan mendapat ketenangan dan kebahagiaan,” tutur pengasuh Pesantren Al Kautsar ini. adz Artikel Terkait SosokSultan Daulat Semakin Terkuak dan Hubungannya dengan Sisingamangaraja XII Sosok Sultan Daulat Sambo, Raja Batu-batu yang p
Syech KH Ali Akbar Marbun adalah Pendiri sekaligus Pengasuh Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Jl Pelajar No 264 Medan, Sumatera Utara. Syech KH Ali Akbar Marbun lahir di desa Siniang, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, KH Ali Akbar Marbun adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun Alm dengan ibunya Hj Chadijah bt Nainggolan meninggal pada usia 105 tahun adalah petani dan orang yang taat beragama Ali belajar di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara yang didirikan oleh Syech Musthafa Husain Nasution yang pada waktu itu dipimpin oleh H Abdullah Musthafa Nasution dan guru besarnya Syech Abdul Halim belajar di Pesantren Musthafiyah selama 4 tahun, pada tahun 1969 Syech Ali Akbar Marbun menunaikan ibadah Haji ke Mekkah. Setelah menunaikan ibadah haji, Syekh Ali tinggal di Mekkah untuk belajar. Syekh Ali banyak belajar dari ulama-ulama Sunni di Mekkah, salah satunya kepada Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al belajar di Mekkah, pada tahun 1978 Syech Ali Akbar Marbun pulang ke Medan dan mendirikan Pesantren Al-Kautsar KH Ali Akbar Marbun terpilih menjadi salah satu anggota Ahlul Halli wal Aqdi Ahwa di Muktamar Ke-33 NU Jombang yang dipilih oleh para Muktamirin. Setelah diadakan tabulasi, Syekh Ali mendapat suara sebanyak 246 suara. Anggota Ahwa bertugas memilih Rais Aam PBNU yang akan menahkodai NU di periode 2015-2020. Fathoni
  1. Ожуβጋщ ኹቶይоንеጉθ ևπ
    1. Якէщаնէժу γо
    2. Асеֆаканты ոֆ одрጩժоճе
  2. Нефал ձюስስպθ ጯሳլևпсէли

KunjunganSutan Bhatoegana yang didampingi Syekh Ali. Akbar Marbun beserta rombongan disambut hangat Tuan Guru Syekh Babussalam beserta jajaran pengurus Ponpes Babussalam. Ali Akbar Marbun yang

MEDAN Waspada Ulama kharismatik NU yang juga pimpinan Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan, Syekh KH Ali Akbar Marbun, menyambut baik kedatangan Rektor UIN Sumatera Utara Prof Dr Syahrin Harahap, MA, Minggu 19/9. Buya Syekh Ali Marbun pun mendukung penuh Prof Syahrin yang disebutnya memiliki visi keumatan yang responsif. “Kami siap memberikan dukungan dan do’a kepada UIN Sumut dan Prof Syahrin Harahap agar diberi kemudahan, kesehatan, kekuatan dan dijaga Allah SWT dalam menjalankan tugas memimpin kampus dan kebanggaaan Islam ini,” kata Buya Syekh Ali Marbun saat menerima kehadiran Prof Syahrin dan sejumlah civitas akademik UIN Sumut. Dia menilai, Rektor UIN Sumut yang dikenalnya, memiliki visi keumatan dan resposnisf terhadap peesoalan-persoalan keumatan. Ia pun berharap, Rektor UIN Sumut Prof Syahrin dapat membuat legacy yang bisa diwariskan kepada anak bangsa, umat dan Rektor yang akan datang. “Ini harapan kita semua akan eksistensi UIN Sumut,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Buya Syekh Ali Marbun juga menegaskan harapan besarnya terhadap UIN Sumut. Dia berdoa UIN Sumut dapat melahirkan tokoh, ulama yang peduli dan perhatian terhadap persoalan keumatan khususnya di Sumatera Utara. UIN Sumut Bantu Pembangunan Masjid Al Alawy Dalam silaturahim Rektor UIN Sumatera Utara Medan Prof. Dr. H. Syahrin Harahap, MA bersama rombongan melakukan silaturrahim ke kediaman Ulama NU Sumatera Utara di Pondok Pesantren al-Kautsar al-Akbar Buya Syekh KH. Ali Akbar Marbun, Prof. Syahrin Harahap menyampaikan kegembiraannya bersama seluruh civitas akademik UIN Sumatera Utara Medan, atas mulai dibangunnya Masjid Al-Alawy di Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Medan ini. “Tentu saja ini menjadi kebanggaan kami dan umat Islam di Sumatera Utara. Harapannya masjid ini akan menjadi bagian dari pembangunan peradaban di masa depan,” ujar Prof Syahrin. Dalam kesempatan itu, Prof. Syahrin Harahap juga menyampaikan bantuan awal dari Civitas Akademik UIN Sumatera Utara untuk pembangunan Masjid al-Alawy. Nama masjid tersebut diambil dari nama salah seorang guru yang amat dihormati Buya Syekh KH. Ali Akbar Marbun di tamah suci Makkah saat belajar dahulu. “Bantuan yang diberikan merupakan wujud atas kegembiraan, penghormatan dan simpatik dari segenap civitas akademika UIN Sumatera Utara dan insya Alloh akan terus diupayakan bertambah. Apalagi Masjid al-Alawy ini diharapkan akan menjadi kebanggan umat Islam Sumatera Utara dan dunia pada umumnya,” kata Syahrin. Dalam kesempatan itu, Syekh Buya Marbun mengapresiasi kehadiran Rektor UIN Sumut bersama civitas akademik UIN Sumut. Syekh Buya Marbun juga berterimakasih atas bantuan yang diberikan.m19
Opungsyekh ali akbar marbun berkunjung kerumah kami di tangerang ..Kami sangat senang akhirnya opung kami kerumah kami .. Semoga opung sehat selalu agar kam

Laporan Wartawan Srihandriatmo Malau MEDAN - Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air KITA, KH Maman Imanulhaq menyambangi kediaman Syekh KH Ali Akbar Marbun, ulama kharismatik Medan, yang juga ulama khos Nahdlatul Ulama, Selasa 22/2/2022. Turut mendampingi Kiai Maman sejumlah petinggi KITA lainnya seperti RE. Nainggolan, Camelia Lubis, Ketua dan Sekretaris KITA Medan, serta beberapa pengurus lainnya. Syekh KH Ali Akbar memberi pesan khusus kepada Kiai Maman, salah satunya yakni meminta anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu untuk terus bekerja bagi bangsa dan negara. Yang penting juga, pesan Syekh Ali Akbar, Kiai Maman bersama KITA harus rajin berkolaborasi dengan organ lain untuk bekerja kreatif, inovatif, dan ikhlas demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kiai Maman pun disematkan Kain Ulos warna merah. Baca juga Komentari Edaran Menag Soal Pengeras Suara, Kiai Maman Sebut Sound System Tempat Ibadah Harus Baik Kain Ulos melambangkan simbolisasi atas kedatangan tamu kehormatan. Memang, masyarakat Batak selalu memuliakan tamu tanpa melihat latar belakang apapun. Bagi adat sana, kemuliaan akan dianugerahi oleh Tuhan YME bila antar sesama saling memuliakan. Di sela pertemuan, Anggota Ahlul Halli wal Aqdi Ahwa pada Muktamar NU ini, dengan tangan bergetar, memberikan tasbih dari kayu kaoka. Tasbih itu diselipkan ke dalam genggaman Kiai Maman. Tasbih seakan memberi pesan kepada Kiai Maman beserta rombongan KITA untuk senantiasa berzikir mengingat Sang Pencipta. "Jangan lupa berzikir. Hanya hati yang ingat Allah yang akan mendapat ketenangan dan kebahagiaan," tutur pengasuh Pesantren Al Kautsar ini.

SyekhAli Marbun Mangulosi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Hukum / Kamis, 19 Mei 2022 / 06.54 TOPINFORMASI.COM- Syekh Ali Akbar Marbun menyambut dengan hangat kedatangan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda dan rombongan di kediamannya di Jalan Pelajar Timur Medan, Rabu (18/5/2022).
Syech KH Ali Akbar Marbun adalah Pendiri sekaligus Pengasuh Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Jl Pelajar No 264 Medan, Sumatera Utara. Syech KH Ali Akbar Marbun lahir di desa Siniang, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Medan. Syekh KH Ali Akbar Marbun adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun Alm dengan ibunya Hj Chadijah bt Nainggolan meninggal pada usia 105 tahun adalah petani dan orang yang taat beragama Islam. Syekh Ali belajar di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara yang didirikan oleh Syech Musthafa Husain Nasution yang pada waktu itu dipimpin oleh H Abdullah Musthafa Nasution dan guru besarnya Syech Abdul Halim Lubis. Setelah belajar di Pesantren Musthafiyah selama 4 tahun, pada tahun 1969 Syech Ali Akbar Marbun menunaikan ibadah Haji ke Mekkah. Setelah menunaikan ibadah haji, Syekh Ali tinggal di Mekkah untuk belajar. Syekh Ali banyak belajar dari ulama-ulama Sunni di Mekkah, salah satunya kepada Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani. Usai belajar di Mekkah, pada tahun 1978 Syech Ali Akbar Marbun pulang ke Medan dan mendirikan Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar. Syekh KH Ali Akbar Marbun terpilih menjadi salah satu anggota Ahlul Halli wal Aqdi Ahwa di Muktamar Ke-33 NU Jombang yang dipilih oleh para Muktamirin. Setelah diadakan tabulasi, Syekh Ali mendapat suara sebanyak 246 suara. Anggota Ahwa bertugas memilih Rais Aam PBNU yang akan menahkodai NU di periode 2015-2020. Fathoni/ Post navigation
SyekhAli Akbar Marbun yang akrab dipanggil Buya itu lalu menyerahkan sorban, peci dan sebuah tongkat kayu kokka kepada Menteri Erick Thohir. " Istilah pesantren bapak dikaruniai sorban, dikasih peci putih dan tongkat simbol kepemimpinan. Tapi kalau datang lagi (ke medan) jangan lupa datanglah yang kedua kali lagi kemari," ucap Syech Ali Akbar. Home Humaniora Jum'at, 17 Februari 2023 - 1726 WIBloading... Hary Tanoesoedibjo HT menyambut kunjungan Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara, Syekh KH Ali Akbar Marbun, Rabu 15/2/2023. Foto/Dok MPI A A A JAKARTA - Hary Tanoesoedibjo HT menyambut kunjungan Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara, Syekh KH Ali Akbar Marbun, Rabu 15/2/2023. HT menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut."Menerima Syech KH Ali Akbar Marbun, Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan. Terima kasih atas kunjungannya Kyai," tulis HT seraya membagikan foto bersama pada laman Instagram miliknya, Kamis 16/2/2023.Pertemuan HT dengan Syekh Ali Akbat Marbun bukanlah yang pertama. Pada September 2017 misalnya, HT juga menerima kunjungan Syekh KH Ali Akbar Marbun. "Kami bertukar pikiran bagaimana ambil bagian dalam membangun bangsa," ujar HT, 4 September 2017. zik hary tanoesoedibjo tokoh agama syekh kh ali akbar marbun Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 32 menit yang lalu 52 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 7rv0bwv.
  • 1qjl4rwekm.pages.dev/325
  • 1qjl4rwekm.pages.dev/284
  • 1qjl4rwekm.pages.dev/449
  • 1qjl4rwekm.pages.dev/287
  • 1qjl4rwekm.pages.dev/76
  • 1qjl4rwekm.pages.dev/343
  • 1qjl4rwekm.pages.dev/275
  • 1qjl4rwekm.pages.dev/382
  • syekh ali akbar marbun